BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pangan
Segar Asal Tumbuhan (PSAT) adalah pangan asal tumbuhan yang dihasilakan dari
proses pasca panen untuk konsumsi, maupun sebagai bahan baku. Pangan segar Asal
Tumbuhan merupakan pangan yang berisiko tinggi terhadap cemaran kimia (residu
pestisida, mikotoksin, logam berat) yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Penanganan
pangan segar telah menjadi perhatian dunia mengingat bahan pangan segar adalah
produk yang memiliki karakteristik mudah rusak akibat terkontaminasi oleh
cemaran fisik, kimia maupun mikrobiologi. Menurut PP 28 Tahun 2004 bahwa
keamanan pangan adalah suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis. Kimia dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
Kebijakan
penanganan keamanan pangan diarahkan untuk menjamin tersedianya pangan segar
yang aman untuk dikonsumsi agar masyarakat terhindar dari bahaya, baik karena
cemaran kimia maupun mikroba yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia. Pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari cemaran
biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu , merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia dengan menjaga pangan tetap aman, higienis,
bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat.
Sebagai
kebutuhan dasar bagi manusia maka pangan yang berkualitas sangat dibutuhkan
untuk konsumsi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
pembangunan bangsa. Bangsa yang besar
dan kuat sudah barang tentu diperlukan tokoh tokoh calon pemimpin bangsa yang tangguh dan berkualitas
yang
dimulai dari ketersediaan pangan yang berkualitas sedini mungkin yang
disediakan dalam keluarga
Terpenuhinya
pangan bagi setiap orang dapat dikatakan sebagai indikator keberhasilan suatu
bangsa dalam meningkatkan keamanan pangan sehingga dapat menunjang tingkat
sumber daya manusianya. Pangan yang aman dimulai dari cara budidaya dalam
produksi pertanian yang baik yaitu dengan melaksanakan budidaya tanaman secara
benar dan tepat sehingga diperoleh produktifitas tinggi, mutu yang baik,
keuntungan optimal ramah lingkungan, dan memperhatikan aspek keamanan pangan,
kesehatan dan lingkungan. Adanya kontaminasi terhadap pangan akan menurunkan
keamanan pangan dan mutu komoditas tersebut. Penanganan keamanan pangan harus
mendapat perhatian yang serius dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab
semua pihak.
Untuk
mendapatkan pangan yang memenuhi kriteria keamanan pangan, maka dalam produksi penanganan,
penyimpanan, pengolahan, distribusi, dan penyajian makanan harus memperhatikan
aspek keamanan dan mutu pangannya. Dalam praktek sehari-hari seringkali para
produsen dengan sengaja atau terpaksa menggunakan berbagai pestisida pengendali
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman buah dan sayuran, serta berbagai
obat-obatan dan hormon untuk produksi daging, ikan, susu dan telur yang tidak
sesuai anjuran, selain itu potensi bahaya
(fisik, kimia, dan biologi) dapat muncul setiap rantai suplay produksi
pangan from fram to table baik yang bersifat based manner disebabkan oleh cara
penanganan) maupun naturaly (kontaminasi dari tanah, hewan, air di area
produksi, udara dan lain-lain) oleh karena itu pengawasan keamanan pangan segar
perlu terus dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan bahwa pangan yang
diproduksi dan yang beredar aman dikonsumsi.
B. TUJUAN
1.
Upaya terpenuhinya pangan segar yang bebas
dari terkontaminasi oleh bahan mikrobiologis, pestisida dan logam berat yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia dan benda lain yang mengganggu, merugikan
kesehatan manusia. sehingga dapat terwujudnya keamanan pangan daerah
2.
Melakukan pengujian pangan segar dengan
pengambilan sampel dengan komoditas tertentu oleh Petugas Pengambil Contoh
(PPC) dari pelaku utama (petani) maupun pedagang pengepul di pasar di wilayah Kecamatan
Penajam, Kecamatan Babulu dan Kecamatan Waru untuk di uji di laboratorium yang
telah terakreditasi yang saat ini berlokasi di Jakarta Timur Khususnya di Pusat
Pengujian Mutu dan Promosi Hasil Pertanian.
3.
Menyiapkan informasi tentang kondisi
keamanan pangan segar di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara secara Umum
C. SASARAN
Terwujudnya
hasil pertanian produk segar asal tumbuhan (PSAT) yang aman terbebas dari
cemaran mikroba, residu pestisida dan logam berat yang beredar di wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara.
D. MANFAAT
1.
Tersedianya data tentang kondisi cemaran
mikroba, residu pestisida dan logam berat dari pangan segar yang telah di uji
di laboratorium.
2.
Tersedianya bahan informasi dan publikasi
tentang keamanan pangan daerah
3.
Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara
instansi di pusat dan daerah.
4.
Tercapainya kondisi Keamanan Pangan Segar di
wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah
bulan Maret s/d April2016 di Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, dan Kecamatan
Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. Untuk pengambilan sampel pada pangan
segar diambil dari pasar tradisional maupun petani secara langsung yang ada di
wilayah Kecamatan masing- masing secara acak. Dan selanjutnya dilakukan uji
laboratorium ke Pusat Pengujian Mutu dan Promosi Hasil Pertanian di Cibubur
Jakarta Timur.
B. DASAR
HUKUM PELAKSANAAN
Dasar pelaksanaan Kegiatan Pengujian
Keamanan Pangan Segar DPA-SKPD Kantor
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 917/061/DPA-SKPD/BPKAD/I/2016
tanggal 04 Januari 2016
C. PELAKSANAAN DAN PENGUJIAN
Pelaksanaan pengujian pangan segar dilakukan
di Laboratorium Pusat Pengujian Mutu dan Promosi Hasil Pertanian Cibubur
Jakarta Timur yang telah terakriditasi. Pangan segar asal tumbuhan yang
dilakukan uji laboratorium adalah komoditas sayuran jenis cabe kriting, tomat, jagung
manis, kubis dan bayam, bahan pengujian
diambil dari wilayah Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru dan Kecamatan Babulu.
Dimana bahan pengujian diambil langsung dari pasar maupun dari kebunnya
langsung. Parameter yang diuji adalah Residu pestisida, uji kandungan mineral,
logam berat dan pengujian mokrobiologi.
BAB
III
PEMBIAYAAN
Biaya kegiatan dibebankan kepada anggaran
APBD II Kabupaten Penajam
Paser
Utara Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun Anggaran 2016.
Tabel
: Biaya Kegiatan Pengujian Keamanan Pangan Segar
No
|
Rincian Biaya
|
Rencana
|
Realisasi
|
Sisa Dana
|
Ket
|
1
2
3
4
5
|
Belanja
Bahan dan Peralatan Praktek
-
Coolbox
-
Refregerator Showcase
Belanja
Jasa Sertifikasi
-
Biaya uji lab
-
Bahan Pengujian
Belanja
Dokumentasi
Belanja
Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Belanja
Perjalanan Dinas Luar Daerah
|
2.000.000
5.000.000
20.000.000
3.100.000
380.000
1.320.000
10.820.000
|
1.870.000
4.290.000
17.955.000
3.040.000
380.000
880.000
8.360.000
|
-
130.000
710.000
2.045.000
60.000
-
440.000
2.460.000
|
|
Rp. 42.620.000,-
|
Rp.36.775.000,-
|
Rp.5.845.000,-
|
BAB IV
LANGKAH
OPERASIONAL
A. MEKANISME KEGIATAN
I. Pengambilan Sampel Pangan Segar
1.
Pembagian Kerja Tim
Tim ini bekerja untuk melakukan pengujian
keamanan pangan segar, sedangkan pengambilan sampel dilakukan oleh petugas PPC
(Petugas Pengambil Contoh) beserta staf Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Penajam Paser Utara.
2.
Penentuan nama dan tim
Penentuan nama dan tim sesuai dengan
kompetensi masing-masing
3.
Penentuan Daerah Sasaran
Pengambilan sampel pangan segar
dilakukan di beberapa lokasi diantaranya sentra budidaya sayuran dan pedagang
pengumpul di Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru dan Kecamatan Penajam.
II. Uji Laboratorium
Sampel akan di uji pada laboratorium
Pusat Pengujian Mutu dan Promosi Hasil Pertanian Cibubur Jakarta Timur, adapun
komoditi pangan segar yang di uji adalah :
-
Jagung Manis
-
Bayam
-
Kubis
-
Cabe Keriting
-
Tomat
Hasil
uji laboratorium akan dikirimkan melalui pos (TIKI/JNE) beberapa hari kemudian
B. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat
:
1.
Gunting
2.
Pisau Catter
Bahan-Bahan
:
1.
Sarung tangan
2.
Masker
3.
Aluminium Foil
4.
Plastik klip
5.
Cool box/kotak srteoform
6.
Lakban
C. PELAKSANAAN PENGAMBILAN SAMPEL
Agar kualitas dari sampel tetap
terjaga maka harus diperhatikan teknik pengambilan sampel sesuai dengan kondisi
lapangan.
D. PENGEMASAN
SAMPEL
Sampel yang telah diambil untuk di
uji residu pestisidanya di kemas dengan aluminium foil kemudian dimasukan ke
dalam kantong plastic klip, ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
kontaminasi, selanjutnya sampel di masukkan kedalam cool box/streoform agar
suhu dapat dipertahankan selanjutnya box di tutup rapat sehingga tidak ada
sirkulasi udara.
E. PERLAKUAN SAMPEL YANG AKAN DIKIRIM
Sampel yang telah diambil dari
petani/pedagang di bawa keruangan yang steril kemudian dari beberapa sampel
yang diambil tersebut di gabung menjadi satu hingga homogen, kemudian dibagi
lagi sesuai jumlah atau berat yang diinginkan oleh laboratorium penguji. Untuk
menentukan sampel nama yang akan dikirim maka dilakukan penomoran pada
masing-masing sampel tersebut.
BAB V
HASIL KEGIATAN
Laporan Hasil Uji Laboratorium
A.
Residu Pestisida
Residu pestisida dan logam berat mempunyai
pengaruh yang sangat merugikan terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang,
dapat menyebabkan kanker, cacat dan merusak sistem syaraf, endokrin,
reproduktif dan sisitem kekebalan
Pestisida merupakan zat atau campuran
bahan kimia yang digunakan untuk mencegah hama pada tanaman buah dan sayur.
Pestisida digunakan untuk mengendalikan, menolak memikat atau membasmi hama,
penyakit, gulma yang tidak berpengaruh pada tanaman. Meskipun sering di gunakan
untuk merujuk hanya untuk insektisida, pestisida juga berlaku untuk herbisida,
fungisida, dan berbagai zat lain yang digunakan untuk mengendalikan hama.
Pestisida seringkali disebut sebagai
“racun”, tetapi banyak petani yang menggunakan pestisida untuk mencegah kerusakan
atau pembusukan. Kandungan pestisida tersebut berbahaya bagi tubuh manusia
dalam jangka panjang. Dalam jumlah tertentu, penggunaan pestisida untuk tanaman
buah dan sayur masih dapat di tolerir tubuh, namun bila jumlahnya berlebihan
bisa membahayakan tubuh, seperti terkena kangker, gangguan sistem saraf,
gangguan tiroid, dan melemahkan sisitem kekebalan tubuh.
Tabel 1. Hasil Analisa Residu Pestisida pada Buah
Sayur di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2016
No
|
Standar
|
Komoditas
|
||
Kubis
|
Bayam
|
Cabe Keriting
|
||
1
|
Fenpropathrin
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
2
|
L-Cyhalothrin
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
3
|
Permethrin
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
4
|
Cyfluthrin
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
5
|
Cypermethrin
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
6
|
Fenvalerate
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
7
|
Deltamethrin
|
TTD
|
TTD
|
TTD
|
Catatan
: TTD = Tidak Terdeteksi
Tabel
2. Hasil Analisa Residu Pestisida pada Buah Sayur di Kabupaten Penajam Paser
Utara Tahun 2015
No
|
Standar
|
Komoditas
|
|
Jagung Manis
|
Tomat
|
||
1
|
Oxamyl
|
TTD
|
TTD
|
2
|
Methomyl
|
TTD
|
TTD
|
3
|
Prppoxur
|
TTD
|
TTD
|
4
|
Carbofuran
|
TTD
|
TTD
|
5
|
Carbaryl
|
TTD
|
TTD
|
Catatan
: TTD = Tidak Terdeteksi
Dari hasil pengujian residu
pestisida terhadap beberapa produk pangan segar di atas menunjukan bahwa hasil
uji semua sampel sayur-sayuran tersebut diatas masih dibawah Batas Maksimum
Residu (BMR) atau tidak terdeteksi sihingga aman untuk di konsumsi.
B.
Cemaran Logam Berat
Manusia bukan hanya menderita sakit
karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang
tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditaman
dilingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang
mengandung logam berat atau ikan yang hidup di perairan yang mengandung logam
berat dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari pangan semakin
meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan
suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh
manusia. Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah asen(As),
Kadmium (Cd), tembaga (CU) timbale (Pb) merkuri (Hg) nikel (Ni) dan Seng (Zn).
a.
Arsen (As)
Efek
terhadap arsen berlangsung lambat namun disertai dengan anemia hemolitik yang
cepat. Efek kronis dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, darah, hati,
saluran pernafasan dan sistem syaraf pusat. Gejala yang Nampak pada keracunan
kronis arsen antara lain berat badan turun , mual diare disertai sembelit,
pigmentasi dan kulit mengelupas, rambut rontok, radang syaraf perifer.
Disamping itu dapat terjadi hepatitis kronis dan sirosis hati, radang syaraf
pada berbagai jaringan(polyneuritis), kulit yang melepuh disertai melanotik
hingga terjadi kanker kulit, pada permukaan kuku dapat muncul garis-garis
putih.
b.
Kadmium (Cadmium)
Kadmium
digunakan dalam industry sebagai bahan dalam pembuatan baterai, pigmen,
pelapisan logam dan plastic. Dalam kondisi asam lemah, cadmium akan mudah diserap
melalui saluran pencernaan dan terakumulasi dalam hati dan ginjal.
c.
Merkuri
Mercuri
merupakan salah satu logam berat yang berbahaya dan dapat terjadi secara
alamiah di lingkungan, sebagai hasil perombakan mineral di alam melalui proses
cuaca/iklim, dari angin dan air. Senyawa mercuri dapat di temukan di udara air
dan tanah.
Secara
alamiah mercuri terjadi dalam beberapa bentuk di lingkungan/alam. Biasanya
ditemukan pada ikan laut. Dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui penyerapan
udara yang mengandung bau/uap atau saat mengkonsumsi pangan yang tercemar
mercuri. Menghirup mercuri organic dapat mempengaruhi otak dan fungsi lainnya,
dan akan menyebabkan bermacam-macam gejala seperti mudah marah, suka gemetar
kehilangan sensasi, kesulitan daya ingat, otak yangtidak terorganisis dan
lain-lain. Apabila kontak dengan kulit dapat menyebabkan alergi dan reaksi yang
terjadi tergantung daya tahan tubuh seseorang.
d.
Timbal (Pb)
Di
dalam tubuh, timbal diperlukan seperti halnya kalsium. Tempat penyerapan
pertama adalah plasma dan merman jaringan lunak. Selanjutnya
didistribusikankebagian bagian dimana kalsium memegang peranana penting seperti
gigi pada anak-anak dan tulang pada semua umur.
Timbal
dapat masuk kedalam tubuh melalui pernafasan dan makanan. Konsumsi timbale
dalam jumlah banyak secara langsung menyebabakan kerusakan jaringan, timbale
juga dapat merusak syaraf.
Pada
bayi dan anak-anak, paparan terhadap timbale yang berlebihan dapat menyebabakan
kerusakan otak, penghambat pertumbuhan anak-anak, kerusakan ginjal, gangguan
pendengaran, mual sakit kepala kehilangan nafsu makan dan gangguan pada kecerdasan
dan tingkah laku. Pada orang dewasa timbale dapat mengakibatka peningkatan
tekanan darah dan gangguan pencernaan, kerusakan
ginjal,
kerusakan syaraf, sulit tidur sakat otak dan sendi perubahan mood dan gangguan
reproduksi
Tabel
3. Hasil Analisis Logam Berat Pada Buah dan Sayur Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2016
No
|
Parameter
|
Komoditas
|
||||
Tomat
|
Kubis
|
Jagung Manis
|
Cabe Kriting
|
Bayam
|
||
Result
|
Result
|
Result
|
Result
|
Result
|
||
1
2
|
Pb
(Timbal)
Cd
(Cadnimu)
|
TTD
TTD
|
TTD
TTD
|
TTD
TTD
|
TTD
TTD
|
0,121
mg/kg
0,059
mg/kg
|
C.
Cemaran Mikrobiologi
Cemaran mikroba dapat terjadi pada
semua produk pertanian oleh karna itu, proses produksi pertanian harus
menerapkan sistem keamanan pangan mulai dari tahab budidaya hingga makanan siap
santap.
Buah dan sayur dapat tercemar oleh
bakteri pathogen dari air irigasi yang tercemar limbah, tanah atau kotoran
hewan yang digunakan sebagai pupuk cemaran akan semakin tinggi pada bagian
tanaman yang ada didalam tanah atau dekat dengan tanah.
Tabel
4. Hasil pengujian Laboratorium mikrobiologi pada buah dan sayur Kabupaten
Penajam Paser Uara Tahun 2015.
No
|
Parameter
|
Komoditas
|
||||
Tomat
|
Kubis
|
Jagung Manis
|
Cabe Kriting
|
Bayam
|
||
Result
|
Result
|
Result
|
Result
|
Result
|
||
1
2
|
Escherichia coli
Salmonella
|
Negatif/g
Negatif/g
|
Negatif/g
Negatif/g
|
Negatif/g
Negatif/g
|
Negatif/g
Negatif/g
|
Negatif/g
Negatif/g
|
Dari
hasil pengujian laboratorium terhadap beberapa produk pangan segar di atas
menunjukan bahwa hasil uji semua sampel sayur-sayuran tersebut diatas masih
aman untuk di konsumsi.
BAB
VI
KESIMPULAN
Dalam
Undang- undang nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, Keamanan Pangan adalah
kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Proses
pelaksanaan kegiatan pengujian keamanan pangan segar adalah dengan melakukan
pengujian pangan segar yang telah diambil oleh petugas pengambilan contoh dari
pasar lokal maupun langsung ke petani tempat budidaya pangan segar, sebagai
sampel guna uji laboratorium yang telah terakriditasi sehingga dapat diketahui kandungan
mikrobiologi, logam berat, residu pestisida pada pangan segar. Dalam hal ini
pangan segar yang dilakukan uji laboratorium adalah komoditas sayuran yaitu
cabe keriting, kubis, tomat, bayam dan jagunh manis, yang terdapat di wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara tahun 2016.
Dengan
adanya kegiatan pengujian keamanan pangan segar asal tumbuhan secara berkala, diharapkan
dapat membantu tercapainya tujuan
pemerintah dalam menerapkan undang undang nomor 18 tahun 2012 tetang pangan,
yang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
BAB
VII
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan pengujian
keamanan pangan segar program peningkatan ketahanan pangan, kami menyadarai
masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini dan dalam penyusunan
laporan. Demi perbaikan dan kesempurnaan maka besar harapan kami untuk kritik dan sarannya. Atas perhatian dan
kerjasamanaya diucapkan terimakasih.
Mengetahui,
Kepala Kantor PPTK
Surito,SP.MP Gunawan,
SP
NIP.
196205181987031010 NIP.
197312212010011002
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, kepada kami sehingga kegiatan Pengawasan Keamanan Pangan Segar dapat
terlaksana sesuai rencana.
Pelaksanaan
Pengawasan Keamanan Pangan merupakan amanah undang-undang no 18 tahun 2012
tentang pangan. Yang mana keamanan pangan merupakan hak asasi setiap manusia
dan tanggung jawab bersama baik pemerintah Daerah, Provinsi, Pusat maupun
instansi-instansi terkait.
Dalam
hal ini pengawasan keamanan pangan salah satunya adalah dengan melakukan
pengujian pangan segar asal tumbuhan yang ada di wilayah Kabupaten Penajam
Paser Utara dengan mengambil komoditas tertentu sebagai sampel untuk pengujian
laboratorium dengan parameter mikrobiologi, pestisida dan logam berat yang
telah ditentukan.
Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan laporan
kegiatan pengujian pangan segar masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan, sehingga dapat menyempurnakan dalam penyusunan
laporan.
Kepada
semua pihak yang telah berperan dan mendukung kegiatan Pengawasan Keamanan
Pangan hingga tersusunya laporan kami ucapkan terimakasih.
Penyusun,
0 komentar:
Posting Komentar